Logo himakom unsia fiks

Sosial Media Masih Rentan Propaganda Terorisme

himakom.unsia.or.id, Jakarta – Analis Utama Intelijen Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Brigjen Ibnu Suhaendra menyebut bahwa media sosial saat ini menjadi sarana yang subur bagi penyebaran radikalisme, intoleransansi, dan terorisme di Indonesia.

“Kami kerap merasa khawatir dengan medsos yang sering dimanfaatkan untuk penyebaran radikalisme, intoleransi, dan terorisme,” kata Ibnu dikutip dari Antara, Selasa (1/6/2021).

Menurut dia, seseorang dengan mudah menemukan ajaran-ajaran tentang panduan bom bunuh diri atau mati syahid serta ajaran radikal lain di media sosial.

Ibnu kemudian mencontohkan, ada kasus satu keluarga yang rela untuk jadi pelaku bom bunuh diri karena terpengaruh dengan paham-paham terorisme di media sosial.

Karena itu, ia meminta, kepada masyarakat untuk memanfaatkan media sosial dengan bijak dan menghindari paham radikalisme dan terorisme.

Hal senada disampaikan Budayawan yang juga sebagai Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susatyo. Ia mengaku prihatin dengan kondisi penggunaan media sosial di Tanah Air.

Menurut Benny, tantangan individu masyarakat Indonesia saat ini adalah menjaga martabat bangsa dengan menjaga Pancasila di ranah media sosial.

“Kalau menjalankan Pancasila berarti kita menjalankan agama yang benar. Kita harus menjadikan medsos sarana membangun,” kata Benny.

Benny menyayangkan saat ini, media sosial sering menjadi sarana penghancuran toleransi bangsa. Salah satu upaya melawannya adalah menjadikan media sosial sarana menebarkan kebaikan.

 

Artikel telah tayang di :
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4571207/waspada-
media-sosial-masih-jadi-sarana-penyebaran-radikalisme-dan-
terorisme

Release Terbaru

Send Us A Message

Artikel Lainya

Logo himakom unsia fiks putih

Periode 2023/2024

Himpunan Mahasiswa Komunikasi
Universitas Siber Asia Jakarta

Copyright@himakom.unsia.or.id 2023. All rights reserved