Weliyanto, seorang profesional yang berkecimpung dalam dunia administrasi lapangan dan supervisi, merinci perjalanannya dalam dunia podcasting dan kegemarannya yang luas, termasuk hobi membaca buku, menulis fiksi dan non fiksi, mendengarkan musik pop punk dan death metal, serta menjelajahi keindahan Indonesia sambil menikmati staycation.
Dalam wawancaranya, Weliyanto membagikan motivasinya yang kuat untuk terus belajar dan berkembang. “Saya selalu ingin belajar hal-hal baru dan meningkatkan kemampuan saya. Saya juga termotivasi oleh keinginan untuk membantu orang lain. Saya ingin menggunakan kemampuan saya untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.”
Salah satu pencapaian terbaru dari Weliyanto adalah keikutsertaannya dalam Lomba TCFest Aspikom Korwil Jabodetabek dengan tema “Kesadaran Politik Untuk Generasi Muda.” Dalam kategori siaran (podcast), Weliyanto memilih untuk menciptakan episode podcast sesuai tema, dengan persiapan matang selama sekitar satu minggu. Persiapan ini melibatkan analisis media sosial, penulisan skrip, rekaman bersama rekan podcast-nya, Aisyah dari Podcast Galau Story, dan tahap terakhir, editing.
Inspirasinya datang dari pengalaman pertamanya dalam pemilu, yang dipadukan dengan analisis media digital tentang persepsi anak muda terhadap politik, khususnya generasi Z. “Related banget, justru dengan ikut lomba itu adalah tempat kita mempraktekkan ilmu yang kita dapat dari kelas MK podcast.”
Weliyanto menekankan bahwa podcasting adalah medium yang lebih mudah karena konsepnya berbasis audio. Namun, ia juga mencatat bahwa banyak orang salah mengartikan bahwa podcast adalah bentuk audiovisual. “Podcast punya media sendiri, seperti Spotify dan Noice, yang sangat diminati oleh para podcaster Indonesia. Kebanyakan para podcaster membuat podcast di YouTube sebagai bentuk promosi, namun konsepnya tetap berbeda.”
Dalam memberikan pesan kepada mereka yang ingin memulai podcasting, Weliyanto menyarankan untuk memahami tema, syarat, dan ketentuan dengan cermat. “Lakukan analisa, pahami situasi saat ini. Setelah materi siap, lakukan revisi secara kontinyu sampai menemukan yang terbaik, terakhir jangan lupa berdoa.”
Akhir Wawancara
